Latest News

Monday, 8 December 2014

Menteri Susi Tangkap 22 Kapal Tiongkok Pencuri Ikan di Laut Indonesia

//images.detik.com/content/2014/12/08/4/susitur2.jpg

Menteri Susi Tangkap 22 Kapal Tiongkok Pencuri Ikan di Laut Indonesia


Jakarta -Usai menangkap 5 kapal asing asal Thailand di Perairan Berau, Kalimantan Timur, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali menangkap kapal asing yang diduga mencuri ikan di laut Indonesia. 

Sebanyak 22 kapal asal Tiongkok tertangkap tangan masuk ke zona tangkap (fishing ground) Laut Arafura, Indonesia.

"Ada beberapa pemain yang mencoba main belakang. Kemarin jam 3 sore kita tangkap 22 kapal asal Tiongkok di atas 300 GT masih melakukan penangkapan di Laut Arafura," ungkap Susi di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (8/12/2014).

Seluruh kapal asal Tiongkok itu ditangkap setelah terdeteksi oleh alat Automatic Identification System (AIS) yang dibuat International Maritime Organization (IMO) yang terkoneksi sistem INDESO. Selain 22 kapal itu, KKP juga menangkap 3 kapal yang beridentitas Manokwari I, II, dan III. Tiga kapal diduga telah menyalahi aturan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI).

"Pagi kemarin ada 3 kapal yaitu Manokwari I, II, dan III yang menyalahi SIPI dan SKIPI. Saya minta pak Dirjen mencabut SIPI dan SKIPI karena tidak melaksanakan prosedur penangkapan ikan," imbuhnya.

Lalu Susi juga mengungkap masih banyak para pelaku usaha tangkap perikanan yang memanipulasi data. Jika itu masih terjadi, maka Susi tidak ragu-ragu untuk menarik izin baik SIPI maupun SKIPI.

"Dengan jelas-jelas membohongi hasil data. Mereka katakan tangkapan 1 tahun 50 ton berarti 1 hari 200 kg. Kapal 5 GT saja di Pangandaran sehari 500-1 ton. Saya bilang ini tidak korporatif dan menyepelekan saya sebagai petugas negara. Ini tidak bisa kita biarkan," tegasnya.

(wij/dnl) 

Source : http://finance.detik.com/read/2014/12/08/181653/2771271/4/menteri-susi-tangkap-22-kapal-tiongkok-pencuri-ikan-di-laut-indonesia

No comments:

Post a Comment

Recent Post