Latest News

Monday, 15 December 2014

Ahok: Lebih Baik Saya Pulang ke Belitung Jadi Mayat

Ahok: Lebih Baik Saya Pulang ke Belitung Jadi Mayat
Ahok: Lebih Baik Saya Pulang ke Belitung Jadi Mayat


Gubernur DKI JakartaBasuki Tjahaja Purnama cuek terhadap berbagai hujatan yang ditujukan kepadanya atas bebagai kebijakan yang dilakukan.
Pria yang akrab disapa Ahok tersebut sadar bila kebijakannya seperti melakukan reorganisasi jabatan eselon di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pelarangan sepeda motor melintas di Jalan MH Thamrin dan Medan Merdeka Barat akan menimbulkan ketidaksenangan dari berbagai pihak.
Tidak terkecuali banyaknya spanduk yang menolak dirinya menjadi gubernur karena dianggap bermulut besar.
"Saya bilang sama Satpol PP jangan dilepas spanduk itu, bagus itu. Saya mau membuktikan saya ini bukan bacot (ngomong saja), saya punya pulpen 'sakti' yang bisa menstafkan pejabat DKI," kata Ahok dalam sambutannya pada acara peluncuran Smart City, di Balai Kota, Senin (15/12/2014).
Ia akan membuktikan seluruh ucapannya. Pria yang pernah duduk di Komisi II DPR RI ini tidak mau disebut sebagai gubernur payah. Dikatakannya lebih baik mati untuk mewujudkan Jakarta Baru. Dengan seperti itu ia akan dikenang masyarakat karena prestasi dan perjuangannya.
"Saya lebih baik dikirim pulang ke Belitung sudah berbentuk mayat dari pada saya pensiun tua dan dipanggil gubernur payah yang nggak bisa apa-apa, cuma ngomong doang," ungkapnya.
Ditegaskan dia, dirinya akan menstafkan pejabat, lurah, dan camat bila dianggap tidak bisa melayani warga serta bekerja optimal.
"Saya sudah nekat. Saya sengaja ngomong seperti ini, karena saya sudah kenyang dikerjain, di sini saya kurang tiga tahun lagi. Tidak ada toleransi bagi PNS yang masih bandel, tidak ada toleransi, pejabat berhenti saja dan jadi pengusaha," ujarnya.

Source : http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/12/15/ahok-lebih-baik-saya-pulang-ke-belitung-jadi-mayat

Ahok: Lebih Baik Pulang ke Belitung Jadi Mayat daripada Dipanggil Gubernur Payah


Kompas.com/Kurnia Sari Aziza
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menjadi narasumber dalam Talkshow Strategi Tata Kelola Anggaran yang Efektif, di Balaikota, Kamis (11/12/2014).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bakal tetap melaksanakan kebijakan DKI yang bertentangan dengan aparat pemerintah maupun warga Ibu Kota, seperti perombakan massal ribuan pejabat eselon serta melarang pelintasan sepeda motor di Jalan MH Thamrin-Jalan Medan Merdeka Barat. 
Basuki mengaku sudah kepalang tanggung dalam menjalankan kebijakan ini dan ia mengaku tidak takut menambah jumlah musuh. [Baca: Ahok: Setahun Lebih Saya Kesal sama Kadiskominfomas yang Lama]

"Banyak spanduk yang bilang 'Umat Islam Jakarta Tolak Ahok Jadi Gubernur karena Bacot Gede', FPI tempelin di mana-mana. Saya bilang sama Satpol PP, jangan dilepas spanduk itu, bagus itu. Saya mau membuktikan saya ini bukan bacot (omong doang), saya punya pulpen 'sakti' yang bisa menstafkan pejabat DKI," kata Basuki saat menyampaikan sambutannya pada acara peluncuran Smart City, di Balaikota, Senin (15/12/2014).

"Saya lebih baik dikirim pulang ke Belitung sudah berbentuk mayat daripada saya pensiun tua dan dipanggil gubernur payah yang enggak bisa apa-apa, cuma ngomong doang," ucapnya.

Pria yang akrab disapa Ahok itu menjelaskan, yang dimaksud dengan pulang dalam bentuk mayat berarti ia dibunuh saat sedang memperjuangkan perwujudan Jakarta Baru.

Apabila ia pulang ke Belitung dalam keadaan seperti itu, maka Basuki akan dikenang oleh semua warga. Sementara itu, jika Basuki selama sisanya tiga tahun ini tidak mampu mewujudkan Jakarta Baru dan pada Pilkada 2017 ia tidak terpilih menjadi gubernur DKI, maka ia tidak akan dikenang baik oleh warga.

Ia mengaku keberaniannya ini meniru sikap Presiden ke-16 Amerika Serikat Abraham Lincoln. Lincoln ditembak mati oleh oknum yang diduga tidak menyukai kebijakannya dalam menghapus politik apartheid (kesenjangan warna kulit hitam dan putih).

Lebih lanjut, di hadapan lurah dan camat, pria yang biasa disapa Ahok itu menegaskan untuk tidak segan menjadikan mereka staf atau pejabat non-eselon. Oleh karena itu, lurah dan camat harus dapat melayani warga dengan baik dan bekerja dengan optimal.

"Bukan saya mau sombong, tetapi ini saya sudah nekat. Saya sengaja ngomong seperti ini karena saya sudah kenyang dikerjain, di sini saya kurang tiga tahun lagi. Tidak ada toleransi bagi PNS yang masih bandel, tidak ada toleransi, pejabat berhenti saja dan jadi pengusaha," ujar dia.
Penulis: Kurnia Sari Aziza
Editor: Desy Afrianti
Source : http://megapolitan.kompas.com/read/2014/12/15/14024291/Ahok.Lebih.Baik.Pulang.ke.Belitung.Jadi.Mayat.daripada.Dipanggil.Gubernur.Payah#

Tuesday, 9 December 2014

Menteri Jonan : Saya enggak peduli Anda sekolah tinggi atau tidak !

082741300_1414988960-r7

Menteri Jonan : Saya enggak peduli Anda sekolah tinggi atau tidak !


Pujian dilontarkan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Meski hanya mengantongi ijazah SMP, kinerja Susi nyata.
Jonan meminta seluruh anak buahnya mencontoh kinerja Menteri Susi. Kemampuan seseorang tidak hanya diukur dari pendidikan yang ditempuh. “Ibu Susi jadi menteri enggak punya ijazah. Saya enggak peduli Anda sekolah tinggi atau tidak,” ucap Jonan dalam membuka rapat kerja kementerian perhubungan di Jakarta, Selasa (9/12).
Menurut Jonan, berhasil atau tidaknya seseorang bukan dilihat dari pendidikan, melainkan dari hasil kerja atau output yang tercipta. “Kerja yang penting output, bukan sekolahnya.”
“Gaji rendah itu enggak baik. Masa gaji kecil bisa output bisa sama dengan penghasilan besar,” tutupnya.
Mantan bos KAI ini sependapat dengan Menteri Susi soal rencana menaikkan gaji anak buahnya. Dalam prinsip Jonan, output kerja yang baik akan tercipta ketika seluruh kebutuhan dan penghasilan terpenuhi.
Source : http://britabagus.com/menteri-jonan-saya-enggak-peduli-anda-sekolah-tinggi-atau-tidak/

Monday, 8 December 2014

Menteri Susi Tangkap 22 Kapal Tiongkok Pencuri Ikan di Laut Indonesia

//images.detik.com/content/2014/12/08/4/susitur2.jpg

Menteri Susi Tangkap 22 Kapal Tiongkok Pencuri Ikan di Laut Indonesia


Jakarta -Usai menangkap 5 kapal asing asal Thailand di Perairan Berau, Kalimantan Timur, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali menangkap kapal asing yang diduga mencuri ikan di laut Indonesia. 

Sebanyak 22 kapal asal Tiongkok tertangkap tangan masuk ke zona tangkap (fishing ground) Laut Arafura, Indonesia.

"Ada beberapa pemain yang mencoba main belakang. Kemarin jam 3 sore kita tangkap 22 kapal asal Tiongkok di atas 300 GT masih melakukan penangkapan di Laut Arafura," ungkap Susi di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (8/12/2014).

Seluruh kapal asal Tiongkok itu ditangkap setelah terdeteksi oleh alat Automatic Identification System (AIS) yang dibuat International Maritime Organization (IMO) yang terkoneksi sistem INDESO. Selain 22 kapal itu, KKP juga menangkap 3 kapal yang beridentitas Manokwari I, II, dan III. Tiga kapal diduga telah menyalahi aturan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI).

"Pagi kemarin ada 3 kapal yaitu Manokwari I, II, dan III yang menyalahi SIPI dan SKIPI. Saya minta pak Dirjen mencabut SIPI dan SKIPI karena tidak melaksanakan prosedur penangkapan ikan," imbuhnya.

Lalu Susi juga mengungkap masih banyak para pelaku usaha tangkap perikanan yang memanipulasi data. Jika itu masih terjadi, maka Susi tidak ragu-ragu untuk menarik izin baik SIPI maupun SKIPI.

"Dengan jelas-jelas membohongi hasil data. Mereka katakan tangkapan 1 tahun 50 ton berarti 1 hari 200 kg. Kapal 5 GT saja di Pangandaran sehari 500-1 ton. Saya bilang ini tidak korporatif dan menyepelekan saya sebagai petugas negara. Ini tidak bisa kita biarkan," tegasnya.

(wij/dnl) 

Source : http://finance.detik.com/read/2014/12/08/181653/2771271/4/menteri-susi-tangkap-22-kapal-tiongkok-pencuri-ikan-di-laut-indonesia

Tiga Kata dari Rhenald Kasali untuk Susi Pudjiastuti...

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Tiga Kata dari Rhenald Kasali untuk Susi Pudjiastuti...


 Hanya tiga kata yang diucapkan Rhenald Kasali untuk menilai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. “Sangat cerdas. Jenius,” kata dia, Jumat (5/12/2014).

Menurut Rhenald, penilaian itu dia berikan menggunakan kacamata "metakognisi". "Selama ini orang hanya melihat dari aspek kognisi. Banyak orang kognisinya jago, tapi tidak memiliki metakognisi,” tutur mentor Dian Sastro dan Mooryati Soedibyo itu.

Metakognisi, lanjut Rhenald, adalah kecerdasan untuk menggunakan kecerdasan. Saat ini, dia menilai, banyak orang mempunyai kecerdasan, tetapi tidak memiliki kecerdasan untuk menggunakan kecerdasannya itu.

Orang tanpa kemampuan metakognisi, sebut Rhenald, akan gampang mengomel, arogan, serta cenderung meremehkan orang tanpa gelar. Orang-orang yang hanya unggul kognisinya tidak punya kemampuan berelasi dengan orang lain.

“Kamu lihat deh orang-orang yang sekolah, anak-anak pintar rata-rata duduknya di depan, tidak perlu orang lain, karena dia baca sendiri (sudah) ngerti. Jadi dia tidak perlu orang lain,” ujar Rhenald memberikan contoh.

“Nah, oleh karena itu, perlu orang yang memiliki kecerdasan untuk menggunakan kecerdasan yang dimiliki. Itu harus dibangun dari kecil. Itu dia entrepreneurshipEntrepreneurship itu bukan cari uang, tapi mencari solusi kehidupan terhadap persoalan yang dihadapi,” imbuh Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.

Beberapa waktu lalu, Rhenald pernah mengulas soal metakognisi ini (Baca: Mooryati Soedibyo, Dian Sastro, dan Metakognisi Susi Pudjiastuti). Dalam tulisan itu, Rhenald menyebutkan, ilmu nonkognisi itu belakangan naik kelas, menjadi metakognisi, yaitu faktor pembentuk yang paling penting di balik lahirnya ilmuwan-ilmuwan besar, wirausahawan kelas dunia, dan praktisi-praktisi andal.

Kemampuan bergerak, berinisiatif, self discipline, menahan diri, fokus, respek, berhubungan baik dengan orang lain, tahu membedakan kebenaran dengan pembenaran, mampu membuka dan mencari "pintu", menurut Rhenald, adalah fondasi penting bagi pembaruan dan kehidupan yang produktif.

“Manusia itu belajar untuk membuat diri dan bangsanya tangguh, bijak mengatasi masalah, mampu mengambil keputusan, bisa membuat kehidupan lebih produktif dan penuh kedamaian. Kalau cuma bisa membuat keonaran dan adu pandai saja, kita belum tuntas mengurai persepsi, baru sekadar mampu mendengar, tetapi belum bisa menguji kebenaran dengan bijak dan mengembangkannya ke dalam tindakan yang produktif,” simpul Rhenald.

Penulis: Estu Suryowati
Editor: Palupi Annisa Auliani


Source : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/12/08/052957026/Tiga.Kata.dari.Rhenald.Kasali.untuk.Susi.Pudjiastuti.

Untung Ada Bu Susi

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Untung Ada Bu Susi


Pada tahun 80an, ada jargon terkenal yang diucapkan oleh pelawak Gepeng (alm). Dalam salah satu episode lawakan Grup Srimulat yang ditayangkan di TVRI, ada adegan di mana Juju--primadona Srimulat--yang berperan sebagai majikan Gepeng, terancam pelecehan seksual. Untung ada jongos Gepeng yang segera menyelamatkan sang majikan. Pada adegan tersebut Gepeng berucap "Untung, ada saya!", sambil membusungkan dada. Ucapan tersebut kala itu menjadi terkenal bersamaan dengan melejitnya popularitas Gepeng.
Begitulah, ucapan tersebut pun diucapkan oleh siapa saja apabila seseorang berhasil menyelamatkan orang, binatang, atau keadaan dari marabahaya.
Kini, ucapan itu rasanya pas kita tujukan buat Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti yang datang 'bak pahlawan untuk menyelamatkan situasi genting negeri ini.
Ketika laut kita dikuras oleh kapal-kapal asing, Susi datang mengusir dan menenggelamkannya. Ketika semua orang memuja gelar sebagai syarat bekerja, Susi datang ke Istana Negara untuk jadi menteri dengan hanya ijazah SMP. Ketika masyarakat sudah dibutakan oleh perilaku penuh basa-basi, Susi datang mencairkannya dengan penampilan yang apa adanya.
Ya, untung ada Susi!
Untung ada Susi yang sanggup meyakinkan Jokowi, sehingga Presiden punya alasan yang kuat bahwa lautan kita perlu dilindungi dari kapal-kapal asing yang menjarah ikan dan kekayaan laut kita. Karenanya, kapal-kapal itu harus ditenggelamkan setelah awaknya diselamatkan.
Untung ada Susi, sehingga bangsa ini menjadi lebih gagah dan tidak dilecehkan. Sebab, mereka yang semula mengeruk kekayaan laut dan selalu bisa lepas setelah ditangkap, sekarang jadi gentar dan menjauh dari perairan kita. Maka, meskipun kini sedang musim paceklik, tapi para nelayan kita mengaku beroleh banyak ikan. Tahu sebabnya? Karena ikan-ikan di lautan kita tak berkurang oleh para pencuri.
Untung ada Susi yang dengan tegas membela atasannya yang dia anggap benar dan sekaligus mengubah tradisi sebelum ini yang selalu memberi toleransi jika kita dihina oleh tetangga dekat. Susi itulah yang memberikan tanggapan keras atas pernyataan media Malaysia yang "menyerang" Presiden Joko Widodo soal kebijakan Indonesia di sektor maritim.
Tersebutlah, media online Malaysia, Utusan.com, menyatakan Presiden Joko Widodo ingin melakukan konfrontasi dengan Malaysia. Dalam artikel berjudul Maaf Cakap, Inilah Jokowi, media tersebut menulis, rencana pemerintah Indonesia menenggelamkan kapal nelayan Malaysia yang menerobos perairan Indonesia merupakan hal yang kontroversial.
Susi membela Jokowi dengan mengatakan pemerintah harus tegas kepada pihak asing dan domestik yang berpotensi merugikan kedaulatan maritim Indonesia. Susi juga menegaskan kembali rencananya untuk menenggelamkan kapal asing yang melanggar kedaulatan serta hukum wilayah Indonesia.
"Kita hanya melakukan apa yang memang seharusnya dilakukan oleh sebuah negara maritim yang berdaulat," ujar Susi setelah menghadiri acara Hari Ikan Nasional di Parkir Timur Senayan, Ahad, 30 November 2014.
Menurut Susi, penenggelaman kapal merupakan salah satu upaya menegakkan kedaulatan maritim Indonesia agar diakui dunia. "Kedaulatan adalah hal yang tak bisa ditawar," tutur Susi.
Gara-gara Susi, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Laksamana Madya Purnawirawan Freddy Numberi pun berkomentar, "Dulu saya pernah ditegur Pak SBY karena membakar kapal asing ilegal," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Desember 2014. Saat itu, menurut Freddy, SBY tengah akrab dengan Perdana Menteri Vietnam. "Takut keakraban itu terganggu, mungkin," kata Freddy.
Untung ada Susi, sehingga membuat banyak orang bergembira, terutama mereka yang sudah enek dengan kepura-puraan dan basa-basi. Menyaksikan tampilan Susi adalah melihat kemerdekaan seorang manusia yang tak takut reputasinya sebagai seorang menteri ambruk gara-gara dirinya bertato dan merokok.
Untung ada Susi, sehingga membuat mereka yang berpendidikan rendah jadi bersemangat untuk menggapai cita-cita setinggi langit. Sebab Susi sudah membuktikan, bekerja dengan sungguh-sungguh dan menggunakan kecerdasan dengan maksimal dan tak harus berbekal gelar berderet, bisa membuat manusia menjadi mulya.
Untung ada Susi, sehingga bisa melindungi menteri-menteri yang memiliki kekurangan. Lihatlah, lantaran ada Susi, para menteri yang tak bernyali membuat gebrakan jadi tak terekspos. Susi seperti jadi bumper bagi menteri yang kurang menonjol.
Untung ada Susi, sehingga kita percaya masih ada orang kaya yang baik hatinya. Ketika para wartawan dan penulis mengungkap siapa sejatinya Susi, maka kita pun jadi tahu, Susi adalah di antara yang sedikit dari orang-orang kaya yang baik hatinya. Orang yang rela membelanjakan hartanya untuk warga miskin, orang yang rela membawa bantuan ke tempat bencana dengan pesawat pribadinya.
Untung ada Susi, yang memberi semangat banyak orang untuk bekerja keras. Ya, ya... kini banyak orang yang percaya, bahwa kerja keras pasti akan membuahkan hasil. Itulah yang dicontohkan Susi yang semula hanya sebagai pengepul ikan di Pangandaran, sekarang telah memiliki berpuluh-puluh pesawat komersil.
Untung ada Susi. Karena Susi gemar berkomunikasi dan mencari informasi, kita sekarang jadi tahu, betapa amat menyedihkannya keadaan TNI dan Polri untuk soal pengamanan teritori. TNI AL ternyata hanya memiliki 70 kapal patroli. Yang lebih mengejutkan lagi ternyata dari 70 kapal patroli itu hanya 10 yang layak jalan, dan dari yang hanya 30% atau 3 kapal saja yang anggaran operasionalnya tersedia. Sementara Polri memiliki 490 kapal patroli, yang beroperasi hanya separuhnya. Itu pun hanya beroperasi dua jam sehari, dan hanya 10 hari dalam satu bulannya.
Eh... Untung ada Susi, karena tindakan-tindakan dia, mereka yang berseberangan dengan pemerintahan Jokowi pun jadi punya panggung. Termasuk Tommy Suharto yang selama ini "tak bersuara", belakangan dia ikut berkomentar atas kapal-kapal yang ditenggelamkan itu.
Source : http://nasional.kompas.com/read/2014/12/08/16065611/Untung.Ada.Bu.Susi

Saturday, 6 December 2014

YANG TIDAK DIHARGAI DI DPR TAPI DIHARGAI DI MATA DUNIA


Walau Foto Jokowi Tidak dipajang di DPR Tapi Foto Jokowi selalau akan terpajang di dalam hati Rakyat Dan Sejarah akan mencatat Nama Presiden Jokowi Sebagai satu-satunya Presiden Yang Tidak Dihargai DPR karena saat itu DPRnya sedang pada linglung semua.

KPK Memuji Kinerja Susi Pudjiastuti Dalam Merevolusi Perikanan



KPK Memuji Kinerja Susi Pudjiastuti Dalam Merevolusi Perikanan


Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Zulkarnain memuji kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Ia pun mengapresiasi revolusi yang dibawa Susi dalam hal tata kelola perikanan. "Publik mengapresiasi kinerja KKP sejauh ini," katanya di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Desember 2014.

Kebijakan yang telah diterbitkan Susi adalah moratorium dan penangkapan kapal nelayan asing ilegal. Menurut Zulkarnain, kapal-kapal semacam itu telah lama beroperasi dan menyedot hasil laut Indonesia. Namun, karena belum adanya integrasi tata kelola perikanan dan integritas aparat penjaga belum baik, maka kapal-kapal itu dibiarkan.

Susi berkali-kali menyerukan akan menindak tegas kapal asing pencuri ikan. Selain ditahan, kapal akan segera ditenggelamkan agar tak bisa dioperasikan lagi. Namun, para anak buah kapal tentu diamankan terlebih dahulu.

Selain kebijakan terhadap kapal asing, Zulkarnain mengatakan, penggunaan GPS (Global Positioning System) untuk area laut merupakan ide yang sangat baik. Alat tersebut memudahkan pemantauan letak kapal-kapal asing yang memasuki perairan, atau pun melewati batas. Selain itu, armada pengaman pun tak perlu mengelilingi area yang tak pasti. "Penghapusan retribusi ikan untuk nelayan kecil pun sangat membantu mereka," katanya.

Menanggapi pernyataan Zulkarnain, Susi menyatakan sangat dihargai. "Saya tak menyangka Pak wakil komisioner mengamati kinerja saya selama 5 pekan ini," katanya.

Saat ini, Susi sedang memperjuangkan perbaikan tata kelola perikanan yang menurut dia banyak diabaikan. Aturan penenggelaman dan moratorium ini merupakan salah satu bentuk keseriusan Susi dalam memperbaiki tata kelola perikanan Indonesia. Ia mengharapkan Indonesia, dengan laut terluas nomor dua di dunia, dapat menjadi eksportir ikan terbesar di Asia.

Source : TEMPO.CO, Jakarta - 

INI BARU TEGAS DALAM memberantas KORUPSI Menkumham Minta Program Pendidikan S2 untuk Napi LP Sukamiskin Dihentikan


INI BARU TEGAS DALAM memberantas KORUPSI

Menkumham Minta Program Pendidikan S2 untuk Napi LP Sukamiskin Dihentikan

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly mengaku telah meminta Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, untuk menghentikan program pendidikan pascasarjana bagi para narapidana. Menurut dia, narapidana tidak perlu diberi pendidikan hingga strata dua (S2) karena pendidikannya sudah dianggap mapan.
"Saya sudah suruh diberhentikan. Itu kan program yang lama. Dalam arti, saya bilang di-review untuk tujuan kita, bukan yang itu. Karena mereka kan sudah S1," ujar Yasonna di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Yasonna menganggap para narapidana yang mengikuti kelas perkuliahan di lapas itu memiliki ilmu yang cukup sebagai bekal saat keluar dari penjara nantinya. Ia menambahkan, hal berbeda dengan narapidana usia muda yang belum sempat menempuh pendidikan strata satu karena mendekam di penjara.
"Yang justru kita bantu kan anak muda potensial, masa depan suram. Kalau pun ada tamat SMA iya tapi intinya bisa enggak mengikuti kuliah," kata Yasonna.
Untuk diketahui, sebanyak 23 terpidana kasus tindak pidana korupsi yang ditahan di lapas Sukamiskin mengikuti program Pascasarjana Hukum. Program tersebut berjalan selama 18 bulan hingga para peserta program S2 itu mendapat gelar magister hukum.
Para terpidana korupsi yang ikut program tersebut antara lain Muhammad Nazaruddin, Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Fathanah, Rudi Rubiandini, Adrian Woworuntu, Hotasi Nababan dan Nursetiadi Pamungkas..

Source : JAKARTA, KOMPAS.com - 

Wujudkan Jakarta Smart City, Ahok "Beli" Google Enterprise Rp 3 Miliar


Alsadad Rudi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama didampingi Sekretaris Daerah Saefullah saat akan hendak memulai kegiatan bersepeda dari rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng menuju Bundaran HI, Minggu (30/11/2014)

Wujudkan Jakarta Smart City, Ahok "Beli" Google Enterprise Rp 3 Miliar

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin menjadikan Jakarta sebagai kota pintar atau smart city pertama di Indonesia. Untuk mewujudkan hal itu, Pemprov DKI Jakarta akan menggandeng sejumlah perusahaan teknologi dan memperluas kerja sama dengan Google. Bahkan, orang nomor satu di Jakarta itu siap mengucurkan dana sebesar Rp 3 miliar untuk membeli Google Enterprise.

"Murah, kita cuma habis Rp 3 miliar, kita beli Google Enterprise. Kita update terus dari Google. Kita beli (Google) Map-nya itu Rp 3 miliar. Selamanya punya kita. Jadi, enggak ada lagi keluar duit, semua aktivitas kelihatan semua," ujar Basuki, di Balaikota, Selasa (2/12/2014).

"Kami percaya Jakarta akan menjadi smart city pertama di Indonesia. Sebagian besar area akan diliputi fiber optik. (Jaringan) 4G sudah akan mulai dan Jakarta juga akan dilengkapi banyak CCTV," katanya lagi.

Nantinya, kata Basuki, pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta diwajibkan "melek" smartphone dalam rangka mendorong Ibu Kota menjadi smart city. Para pejabat Pemprov DKI Jakarta juga diminta menggunakan aplikasi khusus dan harus melaporkan kegiatan mereka per hari.

"Selain berfungsi sebagai alat merespons laporan warga secara real time, aplikasi ini juga memudahkan untuk melacak posisi para pegawai sehingga tak bisa mangkir dari tugas," ucapnya.

Basuki juga mencanangkan jaringan 4G untuk CCTV di Jakarta. Rencananya akan dipasang sebanyak 3.000 CCTV di ruas jalan utama Ibu Kota. "Nantinya, semua aktivitas pegawai, ambulans, pemadam, alat berat kami, semua bisa di-tracking. Dia kerja di mana dan jam berapa. Masyarakat bisa bantu (pantau)," ungkapnya.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta Agus Bambang S menambahkan, nantinya akan ada sosialisasi penggunaan aplikasi buatan lokal bernama Qlue yang bisa di-download di Google PlayStore.

"Ini aplikasi untuk pelaporan warga. Misalnya, kamu motret sampah, terkirim informasinya beserta lokasi. Para pegawai kami juga punya aplikasi khusus untuk menerima laporan. Nah, ketika itu muncul, langsung direspons. Petugas yang berada di wilayah terdekat harus langsung bergerak," katanya.

Ia menambahkan, semua lurah di Jakarta akan dikumpulkan pada 12 Desember mendatang untuk menyosialisasikan penggunaan aplikasi Qlue. "Kami menargetkan Januari tahun depan semuanya sudah memanfaatkan aplikasi ini," ujarnya.
Editor: Ana Shofiana Syatiri

Sumber: BeritaJakarta.com

Source : http://megapolitan.kompas.com/read/2014/12/03/09101321/Wujudkan.Jakarta.Smart.City.Ahok.Beli.Google.Enterprise.Rp.3.Miliar

Friday, 5 December 2014

Sajak untuk bu Susi



Sajak untuk bu Susi
Agar beliau tahu, kami bangga punya menteri seperti Ibu

Dulu kalian bebas melintas
Mencuri ikan kami tiada batas
Nyolong terang2an, gak ada yang perlu diumpetin
Karna dulu presiden kami cuma bisa prihatin

Kapal asing berfoya-foya
Nelayan kami merana
Kalian bagaikan di surga
Nelayan kami serasa di neraka

Lain dulu lain sekarang
Nekat melintas, jawabannya : perang!

Kapal asing lari terkencing2
Maling ikan pada tiarap
Negara tetangga pusing tujuh keliling
Karna Indonesia skrg punya menteri yang 'sarap' !

Source : Fb 

Herson Roveno

Lewat Satelit Menteri Susi Lihat Kapal Asing Mulai Tinggalkan Wilayah Perairan RI


MENTERI SUSI BUKAN HANYA MENGELUARKAN KEBIJAKAN, TAPI DIA JUGA TERUS MENERUS MEMANTAU DENGAN KETAT JALANNYA KEBIJAKAN ITU DI LAPANGAN
Lewat Satelit Menteri Susi Lihat Kapal Asing Mulai Tinggalkan Wilayah Perairan RI
Kurang dari satu bulan memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti sudah mengeluarkan beberapa kebijakan. Utamanya yang berkaitan dengan aksi kapal asing ilegal di perairan Indonesia.
Indonesia harus menanggung kerugian besar dari aksi pencurian biota laut yang dilakukan kapal asing di wilayah perairan Indonesia. Susi mengeluarkan kebijakan penghentian sementara izin kapal tangkap ikan dan larangan bongkar muatan kapal di tengah laut atau yang istilahnya transhipment.
Kebijakan itu dipertegas dengan kebijakan menenggelamkan kapal asing yang nekat beraksi di perairan Indonesia mulai 14 Desember 2014. Hasilnya, kata Susi, kapal-kapal asing mulai meninggalkan Indonesia.
Itu diketahui dari satelit INDESCO (Infrastructure Development for space Oceanography). Disebut-sebut, sekitar 3.000 kapal asing berbondong-bondong kabur dari wilayah hukum laut Indonesia.
"Gambar di satelit INDESO juga memperlihatkan gambar segitiga dan titik-titik (kapal asing) itu hilang dan bersih," ujar Susi di Jakarta, Kamis (4/12).
Satelit INDESCO merupakan pemodelan oseanografi yang tidak hanya menggunakan pendekatan secara fisika melainkan juga biologi. Satelit ini mampu memantau perpindahan ikan, terutama ikan pelagis.
Terdapat tujuh aplikasi yang dikembangkan pada satelit tersebut, yakni penghitungan stok ikan, satelit radar yang digunakan pemantauan pencurian ikan, kemudian pemantauan tumpahan minyak, pemantauan budidaya udang (tambak), inventarisasi rumput laut serta budidayanya, menunjang program perlindungan karang dan bakau melalui coral sensing serta tata kelola kawasan pesisir yang terintegrasi dengan INDESCO.
Menteri Susi mengaku lega kebijakan yang dikeluarkannya berdampak signifikan. "Hari Senin kemarin saya dapat artikel BPS karena aksi anti-illegal fishing menyumbang deflasi. Jadi ini semua sangat luar biasa," tegasnya.
"Para dubes negara asing telah mensosialisasikan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Mereka juga telah membuat pengumuman kepada para pelautnya untuk tidak lagi memasuki wilayah hukum laut RI, 'sudah berbahaya, pemerintah Indonesia sekarang tegas dan keras'," tambah Susi.

Source : FB NM Oscar

Thursday, 4 December 2014

Perangi Pencurian Ikan, Menteri Susi Cari Dukungan di Media Sosial




Perangi Pencurian Ikan, Menteri Susi Cari Dukungan di Media Sosial

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti punya cara lain untuk melawan praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Selain meminta peran aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam pengawasan di laut, ia juga meminta peran aktif masyarakat Indonesia melalui media sosial.

"Maritime and fisheries harus sustainability. Untuk itu saya mohon yang punya Facebook dan Twitter kampanye untuk anti illegal fishing," kata Susi di acara Gelar Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan 2014 di Gedung Mina Bahari III, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Selasa (2/12/2014).

Caranya sangat mudah, masyarakat cukup menulis kata-kata anti illegal fishing setiap hari. Susi optimistis semakin banyak masyarakat Indonesia yang tidak suka dengan praktik ilegal ini.

"Kita tulis setiap hari Illegal dan Illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing No More," katanya.   



Source : FB Julius Gajon











Menteri Susi Bikin Gebrakan Lagi: Larang Bongkar Muat di Tengah Laut





Menteri Susi Bikin Gebrakan Lagi: Larang Bongkar Muat di Tengah Laut

Indonesia dinilai sebagai satu-satunya negara di dunia yang memperbolehkan praktik transhipment atau bongkar muat barang di tengah laut. Hal ini diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di acara Gelar Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan 2014 di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Selasa (2/12/2014).

"Tidak ada dunia ini praktik transhipment diizinkan. Lalu apa artinya kita punya Bea Cukai, punya pelabuhan, kalau bisa tranship di tengah laut?" tegas Susi.

Maraknya praktik bongkar muat di tengah laut juga termasuk ikan hasil tangkapan. Ini merugikan negara karena ikan hasil tangkap yang harusnya didaratkan di pelabuhan asal dan dicatat justru langsung diekspor secara ilegal melalui transhipment. Praktik ini juga diduga Susi menjadi salah satu sumber masalah illegal fishing.

Oleh karena itu, Susi mengeluarkan aturan pelarangan transhipment yaitu Permen KKP No 57/2014 hasil revisi Permen KKP No 30/2012

"Peraturan transhipmet yang diperbolehkan di tahun 2012 justru melanggar Undang-undang. Makanya saya kembalikan ke Undang-undang," imbuhnya.

Ia menilai dengan berlakunya aturan ini ada beberapa pihak yang tidak diuntungkan karena tidak lagi bisa mengekspor secara ilegal ke negara lain.

"Ada beberapa pihak yang tidak puas. Tapi ada juga pemilik kapal yang senang karena mendapatkan kepastian pasokan ikan," jelasnya.

Source : FB Julius Gajon


Wednesday, 3 December 2014

Kaget dan Marahnya Susi Mendengar BBM Subsidi Dijual ke Kapal Asing



Kaget dan Marahnya Susi Mendengar BBM Subsidi Dijual ke Kapal Asing 

BERAU, FLOBAMORA.NET - Blusukan tengah malam Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti di kampung nelayan di Pulau Derawan, Berau, Kalimantan Timur menghimpun banyak informasi. Ia kaget mendengar kapal asing yang mengkonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi milik Indonesia.

"Dia ngambil BBM kita? Itu lebih parah lagi. Sudah ngambil BBM terus ambil ikan di sini," ungkap Susi saat berbincang dengan nelayan, Minggu malam (16/11/2014)

Menurut pengakuan nelayan, BBM subsidi berjenis solar tersebut dipasok oleh orang Indonesia sendiri. Ini terjadi karena sangat menguntungkan bagi pemasok.

"BBM tidak boleh untuk kapal asing, titik," tegas Susi dihadapan para nelayan dan pejabat yang hadir dalam blusukan tersebut.

Sangat ironis, kata Susi melihat nelayan lokal yang susah mendapatkan BBM subsidi. Sementara ada yang berani memasok barang tersebut untuk mencukupi kebutuhan pihak lain.

"Nelayan pada teriak ngantre BBM, ini dia enak saja dari luar negeri ngambil BBM kita. Ngambil hasil laut juga," paparnya.

Susi tidak peduli berapa jumlah yang dikonsumsi oleh kapal tersebut. Karena sedikit yang digunakan, tetap mengambil jatah yang seharusnya didapatkan masyarakat. Susi juga meminta pemerintah setempat segera menangkap pemasok BBM.

"Siapa yang supply itu? Orang Indonesia kan? Tangkap saja. Pak Bupati, polisi mana lagi itu tangkap saja itu," perintah Susi langsung di depan nelayan.http://www.flobamora.net/berita/4131/2014-11-17/kaget-dan-marahnya-susi-mendengar-bbm-subsidi-dijual-ke-kapal-asing.html

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat getol mengamankan kedaulatan maritim



Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat getol mengamankan kedaulatan maritim


Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat getol mengamankan kedaulatan maritim. Karena menurut Jokowi, selama ini permasalahan maritim di Indonesia tak diperhatikan secara serius.

Jokowi mengaku kesal karena banyak kapal nelayan asing seenaknya nyelonong masuk ke perairan Indonesia tanpa izin. Akhirnya Jokowi menginstruksikan kepada TNI AL agar tegas menindak kapal nelayan asing itu, terutama para maling ikan.

Jokowi menginstruksikan otoritas keamanan laut menenggelamkan kapal asing yang beroperasi tanpa izin. "Enggak usah tangkap-tangkap, langsung saja tenggelamkan. Tenggelamkan 10 atau 20 kapal, nanti baru orang mikir," kata Jokowi saat itu di Istana Negara pekan lalu.

Jokowi meyakini sikap keras itu akan memicu kalkulasi negara tetangga untuk ikut menjaga warganya masing-masing agar tidak sembarangan memasuki wilayah Indonesia. "Jadi ramai nanti negara lain," kata Jokowi berseloroh.

Namun pernyataan Jokowi itu judtru dianggap lebay oleh salah satu media massa "Utusan" dari Malaysia. Media itu mengecam keras kebijakan Jokowi soal sikat kapal nelayan asing.

Malaysia justru tak gentar dan bisa balik melawan dengan caranya sendiri. Salah satu caranya Malaysia mengancam akan menyikat balik TKI ilegal.


Source : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10204729684593440&set=gm.420764948106807&type=1&theater

Tuesday, 2 December 2014

Ketua RT yang Men-"tweet" #Banjir Akan Dibayar Gubernur Ahok

Ketua RT yang Men-
Gubernur DKI Jakarta blusukan mengecek kesiapan banjir di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2014). 
Ketua RT yang Men-"tweet" #Banjir Akan Dibayar Gubernur Ahok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan akan memberikan bayaran kepada ketua RT yang memberikan laporan banjir melalui jejaring sosial Twitter. Hal ini untuk memudahkan dia mendapatkan laporan soal banjir hingga ke tingkat RT.
"Kita sudah punya satu sistem tweet, dari Google, contoh, katakanlah, kalau dia mau gaji RT/RW Rp 900.000, misalnya ya sudah sehari kamu kira-kira tweet tiga kali, satu kali tweet Rp 10.000," ujar pria dengan sapaan akrab Ahok ini saat peluncuran PetaJakarta.org. [Baca: Atasi Banjir di DKI, Setiap Rumah Mestinya Punya Serapan Air]
Tweet yang berkaitan dengan banjir tersebut akan diteruskan ke sebuah sistem PetaJakarta.org. Sistem itu dapat memetakan tweet sekaligus menyediakan informasi terbaru secara langsung kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta guna penanganan secara cepat pada saat darurat banjir.
Sistem tersebut merupakan kerja sama antara Fasilitas Infrastruktur SMART dari Universitas Wollongong Australia, dengan Twitter Inc., dan BPBD DKI Jakarta.
Ahok mengatakan, ketua RT dapat memberikan laporan kondisi banjir di wilayahnya. Sistem ini akan diterapkan pada Desember 2014. [Baca: Ahok: Enggak Usah Pakai Sirene, Masalah Kita Itu Kenapa Genangan Begitu Banyak]
"Kan RT itu sekarang masalah tuh dikasih uang operasional ribut. Pertanggungjawabannya pusing. Gaji enggak mungkin. Jadi sekarang kita ubah, RT/RW akan kami bayar kalau dia mengirim berita ke sistem kami," kata Ahok.
Selain itu, jutaan pengguna Twitter di Jakarta juga dapat berpartisipasi melalui perangkat seluler mereka dengan tiga langkah mudah, yaitu mengaktifkan "location services" atau tambah geostag dengan mengeklik simbol pin pada saat membuat tweet.
Kemudian mengambil atau menambah foto dengan mengeklik simbol kamera. Selanjutnya tweet dikirimkan ke @petajkt dengan tagar #banjir dan deskripsi singkat dari situasi banjir.

Source : http://wartakota.tribunnews.com/2014/12/02/ketua-rt-yang-men-tweet-banjir-akan-dibayar-gubernur-ahok

Ekspor Ikan Bakalan Melonjak



Good Job!! Ekspor Ikan Bakalan Melonjak (angin segar buat Nelayan kita)
Kebijakan Menteri Susi bikin harga ikan melonjak
di Malaysia
MERDEKA.COM. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti menyebut kebijakan moratorium izin kapal asing

baru yang diberlakukan telah memberikan dampak positif
bagi Indonesia. Salah satunya adalah menipisnya pasokan
ikan di negara tetangga, seperti Hongkong dan Singapura.
"Saya dengar laporannya seperti itu (pasokan ikan di
Singapura dan Hongkong menurun)," ucap Susi usai
penandatanganan MOU di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta
Timur, Senin (1/12).
Dengan berkurangnya pasokan ikan di luar negeri, maka
harga ikan akan semakin tinggi."Saya dapat laporannya
belum mendetil mereka (negara tetangga) penurunannya
pasokan ikannya berapa banyak. Tapi saya dengar harga
ikan mulai meninggi di wilayah negara tetangga kita,"
bebernya.
"Karena dari Malaysia tidak ada pasok, dari beberapa kapal
juga tidak lagi memasok," tuturnya.
Dengan begitu, Susi berharap, para negara tetangga
langsung membeli ikan di Indonesia. "Jadi bagus. Jadi kan
nanti beli langsung dari kita, jadi mahal harganya. Itu yang
kita mau," tegasnya.
Selain itu, Susi mengaku banyak mendapat laporan positif
dari nelayan yang berada di Medan dan Balikpapan. "Sudah
dapat laporan dari Medan, Balikpapan, terima kasih Bu
Susi, harga ikan tenggiri murah. Biasanya kita enggak kebeli
makan tenggiri karena mahal sekali," ungkapnya.
"Biasanya ikan tenggiri jauh lebih mahal dari mujair. Nah
sekarang masyarakat bisa beli," tutupnya.

https://id.berita.yahoo.com/kebijakan-menteri-susi-bikin-ha…


Source : Fb Sam Sinar

Recent Post